Sabtu, 25 April 2020





DEPRESI ROHANI
Mazmur 42:6a
Mengapa engkau tertekan,hai jiwaku,dan gelisah didalam diriku?


By.St.L.Sitanggang

Pendahuluan
Pasang surut kehidupan rohani dapat terjadi dalam kehidupan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.Terkadang kita begitu bersemangat luar biasa!!!,terkadang kita juga mengalami depresi rohani.
Hal itu bisa dirasakan oleh siapapun juga dalam perjalanan kehidupan kerohaniannya.
Apa yang menjadi sebab musibab dari depresi rohani tersebut diatas bervariasi bisa disebabkan oleh berbagai-bagai faktor dan banyak hal.
Tentunya depresi rohani ini sangatlah mengganggu bagi rencana dan tujuan agung Tuhan Yesus Kristus dalam setiap kehidupan orang yang percaya kepadaNya.
Tuhan Yesus Kristus menghendaki supaya kita senantiasa tetap kuat,tetap eksis didalam perjalan kehidupan kerohanian kita untuk mengemban dan melakukan setiap apa maksud,rencana dan tujuan Allah dalam masing-masing kehidupan kita.

Depresi rohani juga pernah dialami oleh raja Daud.
Mengapa kok bisa sekelas raja Daud bisa mengalami depresi rohani???
Jawabannya adalah bahwa raja Daud juga adalah seorang manusia biasa tanpa kehadiran Tuhan dalam kehidupannya.Raja Daud juga tidak luput dari kekurangan dan kelemahan selama hidupnya.Itulah alasan supaya kita tetap senantiasa bergantung sepenuhnya kepada ALLAH sumber kekuatan dan perisai hidup kita.Diluar Tuhan kita bukan siapa-siapa dan tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:1-8).
Tuhan lah sumber kekuatan dan kemenangan hidup kita untuk selama-lamanya!!!

Dalam Mazmur 42:1-12,pemazmur mengungkapkan kegalauannya,kesedihannya,kegundahannya,kegelisahannya,jeritan dan ketertekanan jiwanya.
Apa penyebab depresi si pemazmur dalam perikop ini tidaklah begitu jelas dismpaikannya.

Lalu apa yang dapat kita lakukan ketika kita berhadapan dengan hal seperti yang dialami oleh si pemazmur ini?

1.Menganalisis masalah (Mazmur 42:6)Pemazmur berkata dalam tulisannya: "Mengapa engkau tertekan hai jiwaku,dan gelisah didalam diriku?"Pemazmur mencoba menganalisa masalahnya.Pemazmur mendapatkan tekanan dan celaaan dari musuhnya serta berkata kepada pemazmur; "Dimana Allah mu?" (Mazmur 42:11)
Menganalisis sebuah masalah itu sangatlah begitu penting.Terkadang masalah itu tidaklah terlalu penting tapi karena kita begitu terlalu membesar-besarkan masalah itu sehingga dia menjadi begitu penting.Terkadang masalahnya hanya sepele tapi bisa tiba-tiba menjadi besar karena kita lupa menganalisis masalah yang timbul.

Bisakah kita hidup tanpa ada masalah? jawabannya tentulah tidak!
Kita akan berpindah dari satu masalah kepada masalah yang lain.Masalah satu akan selesai masalah yang lain akan datang.
Apakah mengikut Tuhan itu berarti hidup tanpa ada masalah?tentulah tidak!!
Siapakah kita yang tidak memiliki masalah?semua kita memiliki masalah yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
Mari kita belajar seperti pemazmur ini,belajar menganalisis masalah supaya kita dapat menyelesaikan setiap masalah kita dengan baik

2.Berbicara,menegur dan mengingatkan diri sendiri.
Pemazmur sampai menuliskan dua kali ayat yang sama didalam perikop ini; "Mengapa engkau tertekan hai jiwaku,dan gelisah didalam diriku?" (Mazmur 42:6 dan 12).
Dalam hal ini pemazmur berbicara,mengingatkan dan menegur dirinya sendiri.
Hai jiwaku ada apa denganmu???
Terkadang ketika kita mempunyai masalah kita lebih cenderung langsung membuat reaksi yang justru menambah rumit dan pelik masalah yang ada.
Terkadang ketika kita mempunyai masalah,kita tanpa sadar justru menyalahkan orang lain.

3.Berusaha menguatkan diri sendiri
Mazmur 42:5-12

Dalam Mazmur 42:5 pemazmur dalam kegundahan itu berusaha mengalahkan kegundahannya dengan melangkah kerumah Allah dengan sorak sorai dan nyanyian syukur
Dalam Mazmur 42:6b pemazmur berkata; "Berharaplah kepada Allah! sebab aku akan bersyukur lagi kepadaNya,penolongku dan Allahku!"
Dalam Mazmur 42:7 pemazmur berkata; "Sebab itu aku teringat kepadaMu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon dan gunung Mizar.
Dalam Mazmur 42:10 pemazmur berkata; "Gunung batuku:Mengapa Engkau melupakan aku?Mengapa aku harus hidup berkabung dibawah himpitan musuh?"
Dalam Mazmur 42:12b pemazmur berkata; "Berharaplah kepada Allah!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar